Puncak Sukses

Puncak Sukses
salah satu tujuan para pejalan

Monday, January 03, 2011

2011

Tahun baru saja berganti. Namun aku merasa hidup makin tak berarti.

Meski berbagai negeri telah kujalani. Banyak pengalaman telah kudapati.

Namun kudapati hidup makin sepi.

Aku sendirian.

Dahulu, dengan jumawa aku pernah berteriak lantang:
"Wahai Sang Pemilik Jalan, jadikan aku satu-satunya pejalan di jalan-Mu"
Dan saat Ia kabulkan doa'ku yang menantang.
Aku terperanjat.
Ternyata, sulit sungguh.

Menjadi pejalan tidaklah seperti cerita roman picisan.
Benar-benar tak ada teman.
Tak ada lawan.
Selain bayangan.

Tahun ini,
setahun sebelum akhir dunia...
kata orang-orang pintar.

Awal tahun ini,
hampir saja menjadi akhir duniaku...
kata hatiku yang terkapar.

Ah, andai saja bisa kubelai senja
seperti pernah kupuja dengan selaksa gita
di masa dahulu masih tergenang dalam cita.

Mungkin tak akan sesepi ini jalan yang kulalui...

(3 Januari 2011. 01:07-01:17)

Sunday, March 21, 2010

My Heart Will Go On

Meski sulit sungguh
lalui seribu purnama tanpamu
namun langkahku tak akan surut

Walau sejuta topan badai menerpa
halangi kapalku sampai di pelabuhan
layarku tak akan lagi kulipat

Kuhela kudaku secepat petir
Kuayun langkahku seringan bulu
Kugegas nafasku hingga tak kan mampu terdengar lagi

Cuma satu yang hendak kukatakan:
My Heart Will Go On

210310. 20:35

Friday, March 19, 2010

Kebenaran.... ?

Lama sudah aku tak tengok blog-ku ini. Lupa dan terlupakan. Terlindas keseharian. Kini aku cuma bingung ke mana hendak menyuarakan gelisahku.

Sendiri. Sepi.

Diintai orang gila.

Betul.

Sangpejalan disadap.

Entah oleh siapa. Entah untuk apa. Entah bermaksud apa.

Kepada siapa musti mengadu?

Di negeri penuh bedebah ini, menangis dibilang cengeng, melawan dibilang bandit.

Bingung.

Sendiri.

Benar-benar sendiri.

Melangkah di jalan sepi.

Membela sesuatu yang tak pasti...

bernama kebenaran...

Sunday, November 04, 2007

Jalan Sunyi

Dulu, kukira akan gagah berjalan sendirian. Tinggal menyanyi "I am a poor lonesome cowboy" seperti Lucky Luke. Berjalan gagah walau harus menyeret peti mati seperti Si Buta dari Goa Hantu, apalagi kalau dibayangkan petualang kharismatik macam Winnetou. Wuih, asyiknya! Yah, minimal sejelek-jeleknya ya seperti Pak Janggut -karakter petualang tua bertubuh pendek-gendut yang suka membawa buntelan- yang pernah sangpejalan baca di majalah Bobo sewaktu kanak-kanak dulu.
Ternyata, tidak begitu adanya. Jalan sunyi ini begitu sunyinya. Tidak ada satu orang pun yang kutemui di perjalanan. Tidak ada yang menemani, apalagi memberikan sekedar bekal meski cuma segelas air. Kanan-kiriku cuma onak berduri. Hiburanku hanyalah langit. Ketika kutengadahkan kepala dan kulihat mentari masih ada. Kutahu perjalananku tetap akan berujung. Ketika senja tiba, kutahu malam akan segera menjelang dan kusaksikan ribuan bintang. Di sanalah terukir perjalanan sejarah manusia. Merekalah penyaksi milyaran manusia dengan trilyunan kisahnya yang telah datang dan pergi.
Dan sangpejalan sadar, ia cuma akan menjadi salah satunya. Ia merasa sudah cukup beruntung bila orang-orang yang pernah ditemuinya dalam perjalanan akan mengingat namanya. Tak perlulah sejarah mencatatnya dengan tinta emas, cukup Sang Maha Pencinta yang menorehkan kisah perjalanannya dalam hati penuh cinta-Nya.

Wednesday, October 31, 2007

Rahasia dan Telanjang

Akhirnya aku telanjang juga. Telah kuceritakan semua rahasiaku pada sangkekasih 2 hari lalu. Telah kuungkap segalanya hingga yang membuatku malu. Sudah begini, ku tak akan berhenti. Akan kuperjuangkan segalanya hingga nafas terhenti. Semoga Yang Kuasa memberiku arti.

Tuesday, October 30, 2007

Huaduh!

Wah, mengelola lebih dari satu blog emang agak bikin mumet. Tapi ini belum apa-apa karena justru nantinya ingin lebih banyak blog & website yg dikelola dan semoga bisa mendatangkan uang :). Gara2 lupa nickname, jadi 2 bulanan gak posting di sini. Padahal banyak yg mau di-"curhat"in. Tapi mungkin kalau ada yg nyasar masuk ke blog ini malah jadi bingung, kok blog ini gak ada identitas penulisnya & gak dipromosiin? Memang sengaja. Justru biar gak banyak yg baca. (lho?) Analogi blog ini adalah seperti pohon yg jatuh gedubrak di tengah hutan Amazon di mana tdk ada manusia yang tahu. Apakah pohon itu tetap jatuh? Apakah ia tetap eksis? Tentu saja. Cuma tidak ada yang menandainya selain alam itu sendiri. Dan Tuhan tentunya...

Friday, August 31, 2007

Menepilah...

Di saat orang lain sibuk mengejar dunia, cobalah Anda menepi sejenak ke pinggir kehidupan. Renungkanlah sebenarnya apa arti hidup Anda. Kehampaan, kesunyian, kesepian itu mungkin akan menyeruak ke depan. Di saat hati mulai terasa kosong, biarkan sesuatu yang berasal dari ketiadaan itu memenuhinya. Jangan dilawan. Biarkan saja.
Seketika akan terasa, betapa hidup ini penuh makna. Jalanan akan penuh para kenalan. Dan pintu dunia terbuka begitu saja. Gunakan kesempatan menepi itu untuk memuaskan dahaga. Niscaya kita akan mendapati keluasan dalam segalanya. Semoga.