Puncak Sukses

Puncak Sukses
salah satu tujuan para pejalan

Sunday, November 04, 2007

Jalan Sunyi

Dulu, kukira akan gagah berjalan sendirian. Tinggal menyanyi "I am a poor lonesome cowboy" seperti Lucky Luke. Berjalan gagah walau harus menyeret peti mati seperti Si Buta dari Goa Hantu, apalagi kalau dibayangkan petualang kharismatik macam Winnetou. Wuih, asyiknya! Yah, minimal sejelek-jeleknya ya seperti Pak Janggut -karakter petualang tua bertubuh pendek-gendut yang suka membawa buntelan- yang pernah sangpejalan baca di majalah Bobo sewaktu kanak-kanak dulu.
Ternyata, tidak begitu adanya. Jalan sunyi ini begitu sunyinya. Tidak ada satu orang pun yang kutemui di perjalanan. Tidak ada yang menemani, apalagi memberikan sekedar bekal meski cuma segelas air. Kanan-kiriku cuma onak berduri. Hiburanku hanyalah langit. Ketika kutengadahkan kepala dan kulihat mentari masih ada. Kutahu perjalananku tetap akan berujung. Ketika senja tiba, kutahu malam akan segera menjelang dan kusaksikan ribuan bintang. Di sanalah terukir perjalanan sejarah manusia. Merekalah penyaksi milyaran manusia dengan trilyunan kisahnya yang telah datang dan pergi.
Dan sangpejalan sadar, ia cuma akan menjadi salah satunya. Ia merasa sudah cukup beruntung bila orang-orang yang pernah ditemuinya dalam perjalanan akan mengingat namanya. Tak perlulah sejarah mencatatnya dengan tinta emas, cukup Sang Maha Pencinta yang menorehkan kisah perjalanannya dalam hati penuh cinta-Nya.

Wednesday, October 31, 2007

Rahasia dan Telanjang

Akhirnya aku telanjang juga. Telah kuceritakan semua rahasiaku pada sangkekasih 2 hari lalu. Telah kuungkap segalanya hingga yang membuatku malu. Sudah begini, ku tak akan berhenti. Akan kuperjuangkan segalanya hingga nafas terhenti. Semoga Yang Kuasa memberiku arti.

Tuesday, October 30, 2007

Huaduh!

Wah, mengelola lebih dari satu blog emang agak bikin mumet. Tapi ini belum apa-apa karena justru nantinya ingin lebih banyak blog & website yg dikelola dan semoga bisa mendatangkan uang :). Gara2 lupa nickname, jadi 2 bulanan gak posting di sini. Padahal banyak yg mau di-"curhat"in. Tapi mungkin kalau ada yg nyasar masuk ke blog ini malah jadi bingung, kok blog ini gak ada identitas penulisnya & gak dipromosiin? Memang sengaja. Justru biar gak banyak yg baca. (lho?) Analogi blog ini adalah seperti pohon yg jatuh gedubrak di tengah hutan Amazon di mana tdk ada manusia yang tahu. Apakah pohon itu tetap jatuh? Apakah ia tetap eksis? Tentu saja. Cuma tidak ada yang menandainya selain alam itu sendiri. Dan Tuhan tentunya...

Friday, August 31, 2007

Menepilah...

Di saat orang lain sibuk mengejar dunia, cobalah Anda menepi sejenak ke pinggir kehidupan. Renungkanlah sebenarnya apa arti hidup Anda. Kehampaan, kesunyian, kesepian itu mungkin akan menyeruak ke depan. Di saat hati mulai terasa kosong, biarkan sesuatu yang berasal dari ketiadaan itu memenuhinya. Jangan dilawan. Biarkan saja.
Seketika akan terasa, betapa hidup ini penuh makna. Jalanan akan penuh para kenalan. Dan pintu dunia terbuka begitu saja. Gunakan kesempatan menepi itu untuk memuaskan dahaga. Niscaya kita akan mendapati keluasan dalam segalanya. Semoga.

Wednesday, August 29, 2007

Tuhan dan kesombongan

Sangpejalan baru saja membeli buku tentang posisi tuhan agama tertentu di antara tuhan agama lain. Buku terjemahan dari bahasa Inggris itu sudah pasti bergenre apologetik alias pembelaan agama penulisnya semata. Untuk pertamakalinya, sangpejalan menangis membaca sebuah buku yang dikarang oleh umat beragama lain. Bukan karena terharu pada kebenaran yang dibawakannya, tapi justru sedih karena buku itu begitu menghujat Sang Tuhan Sejati.
Sangpejalan yang sering merasa tersinggung jika diremehkan orang merasa teramat sangat malu. Sebabnya, Tuhan Yang Maha Berhak Sombong saja tidak merasa tersinggung diremehkan makhluknya seperti itu. Tentu saja karena Ia punya sifat lain, Yang Maha Penyabar. Bila Tuhan berkehendak menghukum, tentu sudah dilakukan-Nya dari dulu. Tapi Ia memilih bersabar, memberi kesempatan pada manusia yang tak tahu diri untuk mengenal-Nya. Ia terus melimpahkan kasih-Nya pada semua umat manusia tanpa terkecuali. Hanya saja rahasia terbesar-Nya tentu saja hanya dibukakannya pada umat yang beriman.
Kesombongan Tuhan amat layak, karena Ia memiliki segala-Nya. Tapi kita sebagai manusia, kerap kali merasa sombong hanya karena hal-hal remeh yang diamanatkan-Nya. Termasuk sombong tanpa sadar karena merasa kebenaran mutlak telah diraih-Nya. Memang, Ia-lah sebaik-baik pembalas tipu daya. Manusia yang merasa berhasil memperdaya Tuhan dan agama-Nya, sesungguhnya cuma diperdaya kesombongannya sendiri...

Monday, August 27, 2007

Surga dan Neraka

Banyak orang sepanjang zaman memperdebatkan apakah surga dan neraka itu ada. Sangpejalan malah lebih jauh mempertanyakan: "Memangnya Tuhan ada?" Karena bagi mereka yang percaya pada dua tempat yang entah di mana itu, pasti percaya pada pembuatnya pula. Kebanyakan pengertian surga adalah tempat yang serba indah dimana segala kenikmatan diperoleh mereka yang selama hidupnya berbuat baik. Tentu ada seabrek syarat tambahan. Neraka adalah sebaliknya, tempat mereka yang jahat. Betulkah demikian?
Saat di dunia, seringkali kita jumpai mereka yang disebut orang munafik. Sangpejalan merasa diri pun seringkali seperti itu. Berpura-pura alim padahal bejat, berlagak suci padahal hamba setan, dsb, dll, dkk. Lantas, siapa sebenarnya penghuni surga dan neraka? Kalau kita percaya Tuhan ada, maka seharusnyalah kita serahkan semua penilaian pada-Nya. Karena bila kita mencoba menetapkan kriteria-kriteria, niscaya semua itu sia-sia belaka. Masalahnya, jangankan surga dan neraka, Tuhannya pun belum tentu ada!
Jadi, sebenarnya ada kesalahkaprahan manusia dalam beribadah menyembah Tuhan bila mereka mengharapkan surga. Tempat itu cuma hadiah saat kita memenangkan perlombaan kehidupan. Maka, alih-alih percaya adanya surga dan neraka, lebih penting percaya pada Tuhan dulu. Itu juga kalau mau, mengingat manusia punya kehendak bebas. Bila kita melakukan semua protap (prosedur dan ketetapan) atau juklak (petunjuk pelaksanaan), masakkan kita tidak lulus ujiannya? Masalahnya, kita sendiri kerap abai pada kedua hal itu yang sebenarnya sudah jelas.
Maka, seperti Chrisye pernah melantunkan: "Jika surga dan neraka tak pernah ada/Masihkah kau menyebut namaNya/Bisakah kita semua benar-benar sujud sepenuh hati/Karena sungguh memang Dia ada/Memang pantas di sembah, memang pantas dipuja". Sayangnya, lagu berjudul Jika Surga dan Neraka Tak Pernah Ada yang dirilis dalam album Senyawa (2004) ini ditulis Chrisye bersama seseorang yang diragukan kemampuannya mengimplementasikan apa yang ditulisnya sendiri. Sayang sekali. Itulah bukti bahwa siapa penghuni surga dan neraka itu hanya Tuhan yang tahu. Manusia bisa menampilkan citra tertentu di bumi, tapi apa betul sejatinya seperti itu?

Monday, August 06, 2007

Tentang Perjalanan (2)

Two Happy Lovers
by Pablo Neruda

Two happy lovers make one bread,
a single moon drop in the grass.
Walking, they cast two shadows that flow together;
waking, they leave one sun empty in their bed.
Of all the possible truths, they chose the day;
they held it, not with ropes but with an aroma.
They did not shred the peace; they did not shatter words;
their happiness is a transparent tower.
The air and wine accompany the lovers.
The night delights them with its joyous petals.
They have a right to all the carnations.
Two happy lovers, without an ending, with no death,
they are born, they die, many times while they live:
they have the eternal life of the Natural.

Hari ini sangpejalan agak2 mellow nih. Mengutip puisi di atas utk menandai momentum semalam. Taman Menteng yang mulai kotor itu -padahal masih baru bo!- jadi saksi pembicaraan serius sangpejalan dengan sangkekasih untuk masa depan. Banyak yang kami bicarakan, termasuk soal Tuhan dan Setan. Ternyata, cinta tidaklah satu jenis saja seperti sering dikira banyak orang. Dan tidak semua orang yang saling mencinta bisa tetap bersama. Kami sudah sadar itu sejak semula. Hanya saja, seperti diutarakan Neruda di atas, kami cuma mencoba berjalan, menangkap bayangan yang mengalir bersama ("Walking, they cast two shadows that flow together"). Itulah perjalanan kami berdua. Perjalanan kehidupan...

Saturday, August 04, 2007

Dosa favorit setan (1)

Dosa favoritku adalah kesombongan... (Vanity is my favourite sin) itu adalah kutipan dari kalimat yang diucapkan Al-Pacino sebagai John Milton dalam "The Devil's Advocate" (1997). Film lawas ini ditayangkan AnTeve Kamis (2/8) malam lalu dan mengingatkan sangpejalan pada diri sendiri. John Milton dikisahkan adalah penjelmaan dari setan sebagai seorang founder perusahaan bernama Milton, Chadwick & Waters yang tentunya berwujud manusia.
Betapa malu sangpejalan merasa diri sudah berhasil mengatasi banyak hal dalam hidup. Padahal, apa yang dialami cuma serentetan keberuntungan yang tentunya tak lepas dari anugerah Sang Pemilik Jalan. "Vanity" sebenarnya lebih tepat diartikan "ketenaran", namun penerjemah film memilih kesombongan.
Sebenarnya kesombongan juga tidak terlalu keliru, karena efek negatif dari ketenaran salah satunya ya kesombongan. Tapi jangan keliru, tidak perlu menunggu tenar untuk menjadi sombong. Dalam agama yang dianut sangpejalan, orang yang paling tidak disenangi Tuhan adalah "orang miskin yang sombong". Lhoh, lha iya, sudah miskin, sombong lagi! Apa yang disombongkan? Artinya, sudah ia ditimpa kemiskinan, ia tetap sombong tidak mau mendekatkan diri pada Tuhan. Ia menganggap hidup itu cuma untuk makan.
Dalam kehidupan sehari-hari, sangpejalan kerap menjumpai orang-orang semacam ini. Sebagai contoh, para sopir angkutan kota yang kerap menyusahkan orang lain. Mereka kerap berhenti di tikungan jalan dan tidak peduli lalu-lintas menjadi macet di belakangnya. Apa itu kesombongan? Jelas. Mereka tidak peduli bahwa ada orang lain yang susah dan menganggap hanya kepentingan dirinyalah -mencari 'sewa' alias penumpang'- yang paling utama.
Kesombongan dalam agama penulis juga merupakan dosa yang berbahaya. Karena ia sangat dekat dengan menyekutukan Tuhan. Hanya Pemilik Segala itu yang memiliki gelar Yang Maha Sombong! Kita sebagai makhluk sama sekali tidak boleh mengenakan jubah-Nya yang itu! Jadi, benarlah kiranya bila dikatakan: "Kesombongan adalah dosa favorit setan." Karena dari sana kemudian ia bisa beranak-pinak jadi dosa-dosa lainnya.

Sunday, July 01, 2007

Tentang Perjalanan.... (1)

Perjalanan ini, terasa sangat menyedihkan..... (Berita Kepada Kawan, Ebiet G. Ade)

Benarkah? Sangpejalan sedang merintis jalan panjang... Selama 3 pekan ini sibuk menghadapi ujian. Bukan ujian hidup kok. Tapi ujian dalam arti sebenarnya. Itulah sebenarnya penyebab kenapa blog ini belum juga di-update selama lebih dari sebulan. Tapi sangpejalan menampilkan diri kok, di blog lain. Hanya belum di-link saja. Toh bagi yang cerdik bakal tahu siapa sangpejalan sebenarnya. Cuma orang biasa tho?

Kembali ke perjalanan, sangpejalan mulai merasa lelah, karena seperti terus berjalan dan berjalan. Meski tujuan mulai terlihat, tapi rasanya masih sangat jauh. Beruntung, sangpejalan ditemani seorang wanita pejuang :)

Bekal yang dikumpulkan sangpejalan masih sangat minim. Meski air mata terus tumpah, tapi dosa terus meruah. Maka jadilah bekal-bekal itu tercecer terus sepanjang perjalanan. Tapi kalau Ebiet bilang perjalanan itu menyedihkan, sangpejalan cuma mencoba menjadikannya menyenangkan. Itu saja...

Tuesday, May 15, 2007

Wanita Pejuang (2)

Melanjutkan tulisan sebelumnya, kutipannya langsung membandingkan antara wanita pejuang dan istri pameran. Wah, lucu juga. Sebelum melangkah lebih jauh, mau nggak kita batasi dulu ruang lingkupnya (ceileh). Wanita pejuang adalah tipikal wanita yang sanggup menghadapi kekerasan hidup dengan Girl Power tanpa jadi Power Puff Girl. Sementara istri pameran itu adalah wanita yang enak dilihat, nikmat dicolek, yummy dibawa…. (tit! Sensor!), tapi ya cuma segitu thok. Isi kepalanya cuma bolongan doang. Jadi kalau dirontgen atau CT-Scan, tuh batok kepala isinya cuma aer sama kentut. Hehe.
Nah, masalahnya adalah: jelaslah semua orang maunya gabungan keduanya: udah cantik, pinter, bisa masak, bisa ngurus anak, bisa ngurus rumah, jago cari duit, pinter ngurus suami, de el el, de es be, de ka ka. Emang ada?
Mmm, tergantung persepsinya sih. Menurut pengalaman sangpejalan, gak ada wanita sesempurna itu. Buat ilustrasi aja, misalnya nih dari sepuluh kriteria wanita super ideal, paling banter ada yang memenuhi sembilannya. Kalau ada yang bilang wanita-nya memenuhi sepuluh2nya, bo ong banget! Coba tanya ke orang lain yang tahu kehidupan nyata mereka dan mau bicara jujur, pasti ada aja kurangnya. Kalau bisa sih, pacarin aja pembantunya, pasti dia blak-blakan cerita jelek2nya si nyonyah majikannya. Hehe.

Thursday, May 10, 2007

Wanita Pejuang (1)

Masih ingat film Thomas Crown Affair (1999) gak? Ada satu hal menarik yang kuambil dari buku Cinematography for Lovers: “Thomas Crown tahu perbedaan antara istri pameran dan wanita pejuang, dan yang terakhir itu adalah teman hidup yang jauh lebih superior.”
Well, di film itu Crown diperankan oleh Pierce “James Bond” Brosnan. Sementara si wanita pejuang yang diceritakan sudah 40-an tahun itu memang dimainkan si seksi RenĂ© Russo. (Siapa juga mau… Gitu ya?) Tapi bukan itu pointnya.
Di sini sangpejalan mau membahas figur wanita impian. Boleh jadi, tiap lelaki punya kecenderungan berbeda. Yang paling gampang terlihat oleh psikolog, meski yang bersangkutan biasanya tidak sadar, adalah banyak pria yang menderita Oedipus Complex. Mereka mengidolakan wanita yang sedapat mungkin semirip mungkin dengan ibunya. Bisa wajahnya, cara bicaranya, gaya dandannya, hingga perlakuannya kepada pria. Namun yang paling sering jadi korban adalah justru wanita-wanita pejuang ini. Karena banyak di antara wanita pejuang ini yang merupakan ibu yang baik. Gampangnya: mereka keibuan.
Gak mau panjang2, ntar malah jadi makalah lagi :p Sangpejalan cuma mau bilang. Saat ini tengah beruntung. Sebab, saat ini tengah ditemani oleh seorang wanita pejuang yang memang siap bertarung bersama hingga menggapai puncak sukses. Terima kasih Tuhan.

Sumber kutipan: Peske, Nancy dan West, Beverly. 2004. Cinematography for Lovers: Panduan Menonton Video untuk Menemukan Cinta Sejati. (terj. oleh Siska Yuanita). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. p.83.

Thursday, May 03, 2007

Nagabonar Jadi 2 - Keren!!!


Sangpejalan nonton pejalan yg seleb: Deddy Mizwar. Wah, luar biasa bapak ini. Gak nyangka kalau beliau ini sangat nasionalis! Kalau agamis sih sudah kebaca dari sinetron2 yg dibuat. Andaikan bisa kontak (hiks!), pengen belajar banyak dari beliau.
Okeh, sekarang ngomong soal filmnya. Nih film tadinya mau remake dari Nagabonar (1987), tapi akhirnya malah jadi sequel. Bagus, soalnya kalau remake Tora Sudiro gak mau ikutan.
Banyak kejutan di film ini, terutama karena semula siap2 nonton film komedi. Eh, gak taunya malah beberapa kali sangpejalan nangis. (waaaa).
Gak cuma di adegan Bonaga (Tora Sudiro) dan bapaknya Nagabonar (Deddy Mizwar) sama2 nangis karena bapaknya menyesal tidak bisa mendidik anaknya dg kelembutan , tapi juga di adegan lain yg menunjukkan nasionalisme. Misalnya saat Nagabonar memberi hormat pada patung proklamator (ups! Spoiler warning!).
Keren banget sebagai sebuah film yang dipersiapkan sbg film dg misi kental.
Terasa agak menggurui, apalagi bagi anak muda. Tapi tetap okelah, gak huek kayak The Patriot (2000) yang dibintangi Mel Gibson itu. Amerikanisme-nya bikin muak abis! Ada banyak adegan yg bisa bikin miris. Misalnya Jaki (Michael Mulyadro) yg rajin shalat tapi juga rajin dugem, gampang ditemui di dunia nyata (duh, sangpejalan jadi malu nih!).
Ada bloopers (adegan salah/janggal), yaitu buku Laa Tahzan (Jangan Bersedih) yg di satu adegan/scene udah dikasih ke polisi, tapi tiba-tiba balik lagi ke tangan supir bajaj bernama Umar (Lukman Sardi) di adegan berikutnya. Selain itu, kesinambungan antar adegan kurang dijaga, sehingga terkesan tidak tuntas. Misalnya, bagaimana bajaj yg sudah dicegat polisi di Thamrin bisa lolos pulang lagi ke rumah Bonaga setelah Nagabonar memanjat patung Sudirman di jalan Sudirman, tentu bisa dipertanyakan.
Tapi secara keseluruhan, film ini layak diacungi lima jempol! (duh, sampai kurang ya jempolnya sangpejalan?). Jadi...buruan nonton!
PS: Di blog banyak review soal film ini, tapi kalau mau liat situs resminya di: http://www.nagabonar2.com/galery.html. Sayang nih situs gak lengkap. Toh, tetap gak mengurangi rekomendasi sangpejalan utk nambahin tebel koceknya produser dg menonton film ini. Jangan beli DVD bajakan ya, capek kan buat film?

Saturday, April 21, 2007

Seks dan orang Nigeria

Masih berlanjut, soal survei seks yg sama. Kali ini tentang orang Nigeria. Dalam survei tsb dituliskan kalau orang Nigeria adalah yang paling puas dengan kehidupan seksnya. Tingkat kepuasannya mencapai 78 %. Wuih! Padahal, di harian yg sama pada halaman 10 (berarti di sebelah berita singkat soal survei seks ini), ada berita foto mengenai sekelompok warga yg sedang berlindung dari kontak senjata antara militer dan milisi. Lokasinya? Kano, Nigeria utara. Sangpejalan jadi bertanya2, adakah korelasi antara tingkat kepuasan seks dg kondisi negara yg hampir selalu berperang? Bisa jadi suasana tegang akan meningkatkan ketegangan juga di bagian bawah... Makanya, jadi gampang puas deh. Hehehe :D

Seks dan orang Jepang

Duh, kata kunci ini pasti menarik hati. Google mencatat ada 31 juta link saat kata kunci ini diketik. Lebih banyak lagi bila diketik dalam bahasa Inggris: sex. Google mencatat ada 391 juta link. Wow! Tenang, blog ini bukan blog mesum kok. Cuma ingin membahas yg tertulis di rubrik “Kilasan Kawat Sedunia” di harian Kompas edisi Kamis (19/4), halaman 11. Di sana dituliskan sebuah survei tentang seks yg dipublikasikan dalam Kongres Kesehatan Seksual Dunia di Sydney, Australia hari Selasa (17/4). Dalam survei yang dilakukan Durex (tahu kan merek apa ini?) terhadap 26.000 orang di 26 negara ini, orang Jepang ternyata paling malas berhubungan seks. Rata2 orang Jepang bercinta 48 kali per tahun. Padahal rata-rata dunia adalah 106 kali per tahun. Tingkat kepuasan seks orang Jepang juga paling rendah: 10 % dibanding rata2 dunia yg 49 %. Ini sebenarnya aneh, karena sebenarnya orang Jepang sangat obsesif pada seks. Lihat saja berbagai situs seks yang dibuat. Belum lagi adanya industri pornografi yang marak di negara itu. Prostitusi juga bukan hal terlarang di sana. Malah ada istilah khusus bagi video dari Jepang: Japanese Adult Video yg disingkat JAV :p Kalau menurut sangpejalan yg pernah punya jg berbagai publikasi macam ini (Skrg udah dibakar, suwer! Sblm mulai perjalanan, soalnya itu syarat mutlak dari sangpemandu. Hehe), yg terjadi pada orang Jepang adalah malasnya mereka menjalin hubungan romantik jangka panjang. Orang Jepang terkenal workaholic sehingga merasa tidak punya waktu (dan sebenarnya juga kemampuan) utk berkomunikasi lagi dg sesamanya, apalagi dg lawan jenis. Maka, yg marak adalah seks instan. Terbukti, dr survei yg sama, rata-rata orang Jepang, bersama dg orang Singapura, Hongkong, Thailand, dan Australia hanya bercinta kurang dari 18,3 menit yg merupakan rata2 dunia. Bayangkan jika survei dilanjutkan dg mendata wanita yg mengalami orgasme. Bisa jadi hasilnya wanita Jepang yg mengalami orgasme sepanjang hidupnya hanya berkisar 0,01 %!

Thursday, April 19, 2007

Rio Silaen & D'Chorus

Sori baru muncul, agak2 hectic sm diri sendiri nih. Hehehe. Ini malah mau cerita soal hari minggu (15/4) kemarin. Sehabis menghadiri pertemuan bersama sebuah organisasi, sy dan kekasih pergi ke PIM 2. Di sana pas ada promosi penampilan Rio Silaen & D'Chorus. Mereka rencananya bakal manggung di JCC 7 Juni 2007 mendatang. Dan di PIM 2 itu kelompok yg menyuguhkan Broadway Musical Hits itu melakukan promosi dg menyanyikan secara medley beberapa lagu terkenal, antara lain dr film Sound of Music & Evita Peron. Yg lucu, sy memperhatikan vokalis (btw, semuanya vokalis) yg paling tengah, tepat di hadapan conductor krn menurut sy dia plg caem (duh, bahasanya... jadul bgt yak?). Eh, sama kekasih sy malah sampai ditanyakan ke panitia yg lg sibuk bagi2 brosur, siapa namanya. Aku yg tdk ngeh sm tindakannya, heran sendiri waktu dipandangi dg tatapan aneh sm si panitia. Baru tahu setelah kekasihku menyeret pergi & dg judes ngasih tahu siapa nama si vokalis yg kupelototi dg nikmat itu (hehe). Padahal, pas aku diseret pergi, tuh padsur, -eh, kelompok vokal- lagi nyanyiin Bohemian Rhapsody-nya The Queen kesukaanku. Walah... :(

Friday, April 13, 2007

Makan gratis

Tadi malam (12/4), sangpejalan dan kekasih diundang seorang rekan utk makan malam merayakan ulangtahun si pengundang. Tempatnya di sebuah resto Jepang all you can eat premium di kawasan Pondok Indah. Dulu sangpejalan pernah ke sana dan malas kembali lagi karena resto itu pelayanan dan fasilitasnya tdk sesuai harganya yg.... wow! Pas dulu sangpejalan ke sana, wc-nya amat jorok, mirip terminal. Belum lagi pelayannya yg cuek abis. Kemarin, yg pertama sdh mendingan, sementara yg kedua teteeep. Belum lagi ada rombongan para bapak2 TNI (kayaknya sih belum pada jenderal, paling2 kolonel gitu deh) yg nyewa ruangan sebelah. Itu resto lantas beralih fungsi jadi ruang karaoke. Duh, mending suaranya bagus lagi :( Jadilah kita yg lain dipaksa denger suara2 mirip2... ah, gak tega ah. Masalahnya, mereka kan biasa teriak2 ngasih komando yg gak pake irama. Ini dipaksa buat ngeluarin bunyi berirama, ya gak nyambung lah... Yah, tapi yg penting kan bisa makan gratisnya itu lho. Lumayan tho?

PS: Eh, sama keluarganya si pengundang sangpejalan dikira artis sinetron lho? Malah dibilang pula pernah jadi Abang Jakarta... (kalaupun iya, masak sangpejalan lupa ya?) Duh, jadi ge-er nih. Emang sih, sangpejalan good looking (hueek!), tapi masak iya setenar itu? hehe

Pameran Foto 9 Months

Hari Rabu (11/4) lalu sangpejalan bertemu dg seorang teman lama. Selain kangen, juga ada proposal yg mau dibicarakan. Niatnya semula mau membantu kerjasama utk pameran foto tunggalnya, tapi ternyata dipercepat. Tadinya Juni, malah dibuka 20 April besok. Temanku ini hebat, kalau mau tahu siapa dia, datang saja ke Plaza Semanggi tanggal 20-23 April. Liat saja pameran foto yg ada di sana. Nah, itu dia si hebat itu. Tema pamerannya saja nggak biasa: 9 Months. Foto-foto yang ditampilkan adalah 21 orang wanita yg sedang hamil! Hebatnya, pameran itu gratis dan semua hasilnya akan disumbangkan ke sebuah sekolah di Bekasi. Well, silahkan datang. Sangpejalan sendiri diundang sebagai tamu VIP, hehehe. Jadi, bakal makan2 gratis nih (oh ya, ada posting lain nih soal makan gratis). See ya there

Wednesday, April 11, 2007

Iklan & Out of The Box

Hari ini sangpejalan diminta oleh satu kampus utk jadi juri di lomba iklan yg mereka bikin. Padahal, emangnya gue jago ya (hehehe). Cuma ada 10 finalis, semuanya print-ad. Ktnya utk radio & TV-nya gak masuk kriteria. Krn emang cuma ada 1 atau 2 gitu deh... Gak ada comment buat lombanya, cuma mau comment kayaknya susah ya buat orang kita utk berpikir keluar pakem? Kalau bahasa kerennya sih "Out of The Box" gitu. Padahal, anak2 mhs ini nantinya bakal jadi praktisi iklan. Terasa juga kesenjangan antara kampus gede dg kampus kecil, mengingat tadi kampus yg ngundang gue termasuk kampus kecil. Kalau masuk ke kampus gede, konsep dan eksekusinya kuat. Tapi di kampus kecil, yg namanya konsep kayaknya jauh, walau ada yg eksekusinya lumayan. Belum lagi urusan "out of the box" tadi, wah, jauh banget. Emang sih, enakan cari aman. Tapi, apa enaknya hidup begitu?

Sunday, April 08, 2007

Pengen ngetop

Hari ini sangpejalan jalan2 ke kawasan Mampang, tepatnya studio TransTV. Niatnya mulia: mau ikut casting. :> hehe. Krn belum pernah ikut, jadi bingung. Dulu sih pernah beberapa kali nganter pacar (sekarang sudah eks koq), tapi ini sendirian. Mana kekasih lagi rapat organisasi lagi, wah, gak ada yg nemenin deh. Ya udah, pede aja lah. Dateng jam 11 kurang dikit, sempat2 muter2 krn nyasar (disorientasi soalnya dateng dari arah Blok M), pas sampe sana udah rame. Tadinya males ngantrinya, trus telpon si dia, eh disemangatin, yo wis nekat aja. Krn pengumumannya yg kutahu jam 11, yakin dong, gak telat. Ternyata sodara2, kata si satpam tuh pendaftaran udah tutup. Tumben2nya malah mulai lebih awal: jam 9. Tapi minggu depan, katanya masih ada lowongan (loh,emang nyari kerja ya?). Beginilah Indonesia, mau ngetop aja kok susah. Hahaha

Friday, April 06, 2007

Antara TI & SDM

Antara TI dan SDM
Beberapa hari lalu, aku mengantar kekasihku membeli laptop baru. Karena memang cukup paham soal TI, aku memilih Mangga Dua. Seperti kebiasaanku, kami selalu minimal dua kali pergi. Hari pertama untuk mengumpulkan informasi termasuk brosur. Hari kedua baru eksekusi pembelian.
Lucunya, apa yang kami kumpulkan dari brosur dan sudah diputuskan utk dibeli, pas hari eksekusi ternyata berubah total. Ada satu toko yg ternyata belum kami kunjungi. Karena pembelian didasarkan pada budget, maka justru spesifikasi (spec.) yang mengikuti. Jadi, kami berusaha membeli the best laptop on budget. Dan di satu toko ini, ternyata spec.nya paling optimal dg budget kami.
Ternyata, si tenaga penjual yg warga keturunan Chinese tidak begitu mengerti barang jualannya. Dia malah gak ngerti Linux at all (padahal itu kelebihan laptop yg dijual tokonya, sebab yg lain kebanyakan masih kosong atau paling2 DOS aja). Ini karena toko tersebut adalah toko resmi distributor merk tersebut. Maka, si tenaga penjual bukanlah pemilik toko, melainkan hanya pegawai. Kalau di toko lain dan pas ketemu pemilik mah, ngobrolnya enak banget, bisa kayak temen lama...
Sudah gitu, ada rebutan antara dua tenaga penjual, sampai2 pas ambil kartu nama, saya tidak boleh mengambil kartu nama selain milik sales yang melayani. Duh, segitunya. Nah, pas duduk, malah kami diusir sama sales yg bukan melayani kami. Karena kami duduk di meja penjual. Tapi, kami cuekin. Sudah gitu, kami harus nunggu barang diambil di gudang. Plus, pas mau bayar, ada kerepotan karena katanya ia bisa menerima kartu debit. Ternyata, malah minta ditransfer via ATM. Sebel! Padahal pas sebelumnya tanya, maksudnya biar gak perlu ke ATM. Sama aja bo'ong dong mas! Plus kecurigaannya yg gak semestinya sampe minta liat KTP dan nyatet alamatnya segala. Padahal dia udah konfirmasi telepon ke bank buat mastiin duitnya masuk. Gak biasanya warga keturunan Chinese curiga banget sama "sesamanya" (hehe, buka rahasia dikit nih sangpejalan).
Hal2 macam ini membuatku makin gemas. Betapa TI betapa mudah merasuki masyarakat kita yang sebenarnya tengah mengalami technology leap ini, tapi mental SDM-nya masih inlander abis! Duh... bangsaku, bangsaku...

Saturday, March 31, 2007

TI makan tuan (2)

Melanjutkan bincang2 -eh tulis2- soal TI sebelumnya, di sini aku ingin mengingatkan bahwa TI amat rentan terhadap bahaya penyadapan. Bila kita adalah seorang surfer, data kita amat mudah dilacak siapapun. Di warnet NeoDarmanet di Depok misalnya, pemiliknya memasang software keylogger pada setiap komputer client. Dengan begitu setiap ketikan yang dilakukan penyewa warnet itu dapat terdeteksi, bahkan password sekalipun. {Jujur, itu membuatku kapok ke sana, padahal dulu warnet itu favoritku saat mau begadang}. Apalagi bila Anda punya account bank dan kerap melakukan internet banking, keylogger ini bisa dengan mudah mencuri password Anda tanpa harus susah2 melakukan trik2 carding. Demikian pula banyak warnet memasang program2 pemantau client semacam NetNanny namun lebih detail. Makanya, saranku, kecuali perlu sekali, jangan gunakan nama asli saat di warnet. Bila warnet itu memasang keylogger, bahkan Anda jangan mengecek e-mail pribadi -atau friendster sekalipun- di sana. Sebaliknya, jangan surfing ke situs2 aneh atau melakukan pencarian terlalu spesifik dari komputer pribadi. Ingat, setiap komputer punya IP (Internet Protocol) yg unik dan tidak ada yg sama. Apalagi bila itu komputer pribadi, tentu ISP (Internet Service Provider) punya data lengkap Anda. Mudah sekali menemukan siapa Anda, tinggal soal waktu saja...

Thursday, March 29, 2007

TI makan tuan (1)

Aku baru saja membeli Readers Digest Indonesia edisi April 2007, karena di dalamnya ada wawancara dengan teman-teman timku. Ehm, salah satu dari mereka adalah kekasihku tercinta. Tapi bukan itu yang hendak kuulas (utk soal itu sengaja kusisihkan utk website resmi kami...), melainkan artikel kisah kriminal yg berasal dari kisah nyata di hal. 86-93. Ada satu hal yg menarik perhatianku mengenai terungkapnya kasus pembunuhan yg terjadi di tahun 2002 itu. Pelakunya terungkap karena ada bukti paling memberatkan di laptopnya. Aku kutipkan:
Pada 9 Februari 2002, ia mencari kata-kata "medical trauma right chest" lewat Google. Di hari Valentine, ia mencari "gunshot wound right chest". (hal. 92).
Menarik, bagaimana TI (Teknologi Informasi) yg amat berguna bagi manusia bisa berbalik menjadi senjata makan tuan. Tentu hal ini tidak dimaksudkan utk menjustifikasi kegaptekan pejabat2 kita terhadap TI. Baik dulu sewaktu ribut2 sistem TI di KPU saat Pemilu 2004 maupun skandal bagi2 laptop bagi anggota DPR baru2 ini...

Sunday, March 25, 2007

300-The Movie: Resensiku



Nonton 300 di Blitzmegaplex yg baru emang satu hal yg gak gue sangka. Sejak nemu buku "Making of The Movie"-nya, emang pengen banget nonton di bioskop yg bagusan. Incerannya emang di XXI, tapi ternyata ada bioskop baru (liat posting 24 Maret 2007).

Berharap banyak sama film yg tadinya adalah komik ini, ternyata kandas. Semula, 300 adalah komik yang ditulis-gambar oleh Frank Miller dan diwarnai Lynn Varley. Lalu di tahun 1998 dirilis ulang dalam bentuk lima seri komik oleh Dark Horse Comics. Penulisnya sendiri terinspirasi oleh film epik buatan1962 berjudul The 300 Spartans.

Berkisah tentang sebuah legenda historis (berarti kejadian dan tokohnya historis namun ada bagian-bagian yang tidak bisa dipastikan kebenarannya) di tahun 480 SM tentang Battle of Thermopylae (Perang Thermopilus). Saat itu 300 prajurit Sparta yang dipimpin rajanya Leonidas berupaya mempertahankan diri dari serbuan Imperium Persia. Mereka dibantu oleh 700 orang sukarelawan Thespia. Jadi, sepanjang film yang dibuka dengan masa kecil Leonidas yang dididik keras oleh ayahnya, berkisah tentang kepahlawanan para Spartans.

Film ini, tanpa perlu menceritakan detail ceritanya dan tentu akhirnya --spoiler warning!-- membuat kening berkerut. Aku saja yg pernah membaca komiknya plus buku pembuatan filmnya heran begitu melihat film yg tdk sesuai ekspektasi ini. Biar gampang, di blog ini kutulis point-pointnya:

1. Film ini berlatar sejarah,tapi berasal dari komik. Jadinya nanggung,mau realistis,tapi ada bagian2 yg komik abis. Misalnya para prajurit dan perangnya coba dibikin realis,tapi hewan-hewan yg dibawa Xerxes (seharusnya Xerxes I, di film I-nya tdk disebut) malah lucu-lucu. Mirip Monster Inc. Dalam hal ini CGI-nya Narnia malah jauh lebih keren dan realis.

2. Banyak banget latar belakang adegan yang still. Gambar kota Spartanya saja kelihatan banget kalau matte (itu lho, lukisan di atas kaca yang memang dibuat khusus utk film.Nanti diolah lagi di CGI),jauh banget kualitasnya sama kota Gondolin-nya para Elves di LOTR yg keliatan amat surealis (kita tahu itu tidak ada,tapi penggambarannya begitu keren,hingga seolah beneran ada.Spt lukisannya Dali.).

3. Darahnya itu, walau awalnya terkesan ngeri karena muncrat2, tapi keliatan banget CGI-nya. Apa pasal? Tanahnya gak basah!Rasanya jadi mirip pas main game Empire of the Ages yg setelah dibunuh, beberapa saat kemudian mayat musuh menghilang.Aku heran sendiri, ngapain ya produser-sutradaranya pake CGI yg mahal cuma buat nampilin efek darah muncrat2? Kenapa tdk pakai kantong darah palsu di tubuh aktor/aktrisnya ala Hongkong.Kan lebih murah, gampang dan keliatan real banget.

4. Banyak efek yg kelihatan mainan/miniaturnya,seperti trees of the body (pohon mayat)-nya penduduk desa atau juga wall of the body (dinding mayat)-nya prajurit Persia.

5. Kemuskilan cerita 300 orang membantai ribuan orang cuma bersenjata tombak (spears) dan perisai bundar berdiameter sekitar 60 cm. Secara militer -mengingat aku adalah pencinta kemiliteran-memang mungkin menggunakan taktik ala Spartans. Hingga sekarang, keberhasilan sejarah Sparta menahan prajurit Persia dipelajari sebagai hasil gemilang dari latihan keras,sikap patriot,disiplin,taktik, penggunaan lingkungan (termasuk ketinggian/elevasi dan celah sempit bebatuan) bagi kemenangan pertempuran. Tapi rasanya muskil bagi 300 orang bersenjata tombak dan perisai besi kecil menahan ledakan mesiu dan serangan gajah! Apalagi saat hujan panah yang digambarkan sampai 'menutupi matahari' (karena banyaknya panah yang dilontarkan hingga membuat langit gelap),tidak ada satu pun Spartans yg kena. Di sini faktor legendanya sangat kentara. Jadi ingat Bharatayudha kalau begitu (dengan segala kesaktian dewa dan Pandawa-nya). Bandingkan dengan perang di Kingdom of Heaven -yang juga berdasarkan sejarah- yg amat realistis.

Tapi,tdk rugi kok nonton film yg lagi jadi box-office di Amrik ini. Apalagi bagi pencinta action-war movie. Mengingat akhir2 ini film yg menang award (termasuk Oscar) didominasi genre drama. Jadi, langkahkan kaki ke bioskop, daripada beli DVD bajakan yg gak jelas gambarnya :p

Saturday, March 24, 2007

Bioskop Baru Jakarta

Semalam, kami mengunjungi pemutaran film perdana di bioskop terbaru di Jakarta: Blitzmegaplex. Terletak di lingkungan Grand Indonesia bekas lokasi Hotel Indonesia, soft opening bioskop ini terkesan dipaksakan. Meski bioskopnya sendiri sudah bagus, tapi jalan-jalan di sekitarnya tentu masih dalam pembangunan. Bangkunya tidak enak, seperti bangku kereta api. Jauh lebih enak dan eksklusif MPX Grande di Pasaraya Blok M . Tapi memang bioskop ini karena tidak masuk jaringan 21, film-filmnya lebih lambat dari 21 malah kebanyakan India. Jadinya malas deh sering-sering ke sana. Untuk Blitzmegaplex, kapasitas per studio-nya lebih besar dari bioskop mana pun di Indonesia, sekitar 300 orang. Juga layarnya, asyik karena lebih besar. Hanya saja semalam tata suaranya yang katanya dolby masih belum sempurna. Speaker di belakang studio 1 belum disetting bagus. Aku yang duduk di deretan C -berarti dekat belakang- tidak mendengar efek yang berarti banyak. Padahal filmnya -300- mustinya penuh sound effect dahsyat. Oh... kalau soal filmnya,nanti di tulisan lain. Sekarang harus pergi karena ada kondangan pemberkatan nikah di gereja {duh... social life :P}. Tips aja, kalau mau nonton, yang benar2 mau nonton -bukan pacaran, hiks!- enaknya di tengah yaitu deret F-I nomor 15-18. Tapi yang tepat di tengah ya 16-17. Yang juga beda, di bioskop baru ini ada balkonnya, seperti di GKJ. Tapi nonton dari balkon kok rasanya aneh deh, meski kesannya lebih VIP sih. Yah, semua up to you sih. Kan selera orang beda-beda toh?

Thursday, March 22, 2007

Perbincangan Masa Depan (1)

Semalam, aku berbincang tentang masa depan dengan potensi terbaik pendamping masa depanku... Ternyata, menjadi easy going tidaklah mudah. Konsep, pemikiran, segala yang abstrak harus dikonkretkan. Langit tetap dipandang sebagai tujuan, namun bumi tetap harus didekatkan sebagai pijakan. Jalan masih panjang, karena itu asa dan nafas pun harus disimpan. Sulit juga mengingat sakit yang pernah begitu menggigit...

Wednesday, March 21, 2007

21 Maret

Tanggal ini pernah amat berarti bagiku selama bertahun-tahun. Ia adalah tanggal kelahiran dua orang yang pernah amat berarti bagi hidupku. Sayang, keduanya kini tak bisa lagi kutemui. Hanya jejak kenangan yang tersisa di sudut berdebu ruang hatiku. Yang lebih menyedihkan, aku tak mampu melakukan ritual tahunan yang biasa kulakukan utk salah seorang di antaranya. Hanya lirih do'a dalam sepi yang mampu kuucap... Selamat Ulang Tahun, wahai bintang terangku...

Friday, March 16, 2007

PERTAMA

KALI PERTAMA

Ini kali pertama kupaksa diri nge-blog. Amat sangat terlambat. Apalagi sebagai seorang yg pernah kuliah komputer. Tapi lebih baik terlambat bukan? Andaikata esok kiamat dan ada sebutir benih di tangan kita, bukankah lebih baik kita tetap menanamnya? Maka, inilah kali pertama...